Sebentar lagi umat muslim akan menjalankan satu ibadah yang dijalankan selama sebulan penuh di bulan Ramadan.
Pada bulan Ramadan, puasa menjadi kewajiban yang harus dijalankan setiap orang muslim. Namun beberapa kelompok mendapatkan keringanan untuk menjalankan ibadah puasa di hari lain.
Atau menggantinya dengan membayar Fidiyah. Satu di antaranya adalah ibu hamil. Namun tidak menjadi masalah jika ibu hamil ingin menjalankan puasa. Dengan syarat, kuat secara fisik dan mental.
Di sisi lain, meski dalam keadaan puasa, ibu hamil disarankan untuk tetap berolahraga.
“Kalau bisa kegiatan di dalam rumah saja jika udara panas. Tetap keep energi, jangan terlalu membakar kalori. Apa lagi waktu berpuasa masih lama,” ungkap Dokter Spesialis Kandungan dan dan Kebidanan, dr Muhammad Fadli SpOG pada acara Virtual Media Briefing Bamed, Kamis (31/3/2022).
Namun, di sisi lain, ibu hamil tetap disarankan untuk melakukan olahraga, minimal 150 menit dalam seminggu. Jika dirata-rata, ibu hamil harus berolahraga 30 menit.
“Mungkin sebelum berbuka bisa olahraga ringan. Jalan santai sebelum berbuka puasa dan ketika selesai langsung beduk,” kata dr Fadly menambahkan.
Ia menyebutkan ada beberapa alasan kenapa olahraga dianjurkan untuk ibu hamil. Pertama untuk mengendalikan berat badan yang bisa saja berlebih.
Olahraga bisa menurunkan atau menjaga berat badan tetap stabil. Kedua, ibu hami berisiko untuk terkena penyakit diabetes. Olahraga menjadi salah satu upaya menurunkan risiko terkena diabetes.
“Tapi kalau udah capek banget jangan olahraga dulu. Boleh dilakukan setelah berbuka. Selain itu pilih olahraga yang less trauma dan risiko terjatuh sedikit. Jalan santai sudah cukup,” pungkasnya.