MBNews, Jakarta – PT Pertamina (persero) mempersiapkan diri untuk peluncuran produk BBM jenis pertalite yakni BBM dengan kandungan Ron 90. Pertalite diluncurkan perdana pada 24 Juli 2015 mendatang. Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto menjelaskan, peluncuran produk baru ini untuk memberikan lebih banyak pilihan produk kepada konsumen. “Jadi sesuai dengan spek kendaraan yang dimiliki, orang bisa memilih apakah ron 88, ron 90 atau ron 92,” Kata Dwi, Minggu (19/7).
Lebih lanjut, Dwi menolak anggapan bahwa peluncuran pertalite bertujuan untuk menghapus premium secara bertahap. Apalagi bila dibarengi isu rencana kenaikan harga premium. Sempat mencuat kabar bahwa peluncuran pertalite agar premium bisa naik tanpa ada penolakan keras. Dwi menegaskan, produk premium masih tetap bisa ditemui di pasaran.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja juga menyatakan bahwa belum ada rencana pemerintah untuk kembali menaikkan harga BBM bersubsidi, termasuk premium. Hal ini karena dalam 3 bulan ini harga minyak dunia berfluktuasi.
“Jadi belum ada rencana kenaikan, semuanya masih dievaluasi. Karena harga minyak dunia naik turun. 3 bulan terakhir mulai naik, beberapa minggu terakhir mulai turun lagi. Jadi tetap dievaluasi lagi, diakhir bulan ditentukan seperti apa,” ujar Wiratmaja.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyebutkan, pertalite akan diluncurkan serempak di 103 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya pada H+7 Lebaran nanti.
Peluncuran pertalite ini rencananya akan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tes pasar, roll out atau pengenalan produk baru, dan kampanye nasional. Bambang menyebut, tes pasar tersebut akan dilakukan di 103 SPBU, termasuk di dua SPBU baru di tol Cikopo – Palimanan (Cipali).
Bambang menambahkan, harga pertalite nantinya ada di tengah-tengah antara premium dan pertalite atau sekitar Rp 8.000 an per liter. Peluncuran perdana akan dilakukan di SPBU Pertamina di wilayah Tanah Abang. (Republika/hfa)