MBNews, Tarakan – Siapa yang tidak kenal dengan Mavrodi Mondial Moneybox (MMM), yakni sebuah sistem keuangan untuk membantu sesama, alhasil perkembangan MMM di Indonesia khususnya di Tarakan sedang laris. Menyikapi hal itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan, tengah mengkaji sistem MMM yang begitu banyak dilirik oleh sebagian masyarakat Tarakan.
Ketua MUI Tarakan KH.Zainuddin Dalila, Kamis (19/6/2014) mengatakan, istilah MMM yang biasa terdengar adalah Manusia Membantu Manusia, namun yang menjadi persoalan sistem keuangan yang membantu manusia, dimana manusia atau orang yang dibantu tidak diketahui secara jelas, ditambah dengan tidak adanya penanggung jawab terkait dana yang sudah digunakan dalam program MMM, jika suatu saat sistem MMM tidak berjalan.
“MUI Tarakan cukup khawatir melihat perkembangan MMM, pasalnya dalam sistem ini tidak jelas siapa orang yang dibantu, dikhawatirkan dana bantuan yang diberikan disalah gunakan untuk hal negatif, kenapa tidak membantu tetangga atau fakir miskin yang jelas orangnya dan bantuan seperti apa yang dibutuhkannya. Persoalan tidak adanya penanggung jawab dan bentuk pertanggung jawaban, kalau uang yang sudah digunakan tidak kembali bagaimana?” Kata Zainuddin Dalilla.
[rpi]
Pihak MUI sendiri beberapa waktu lalu telah menggundang beberapa tokoh MMM yang ada di Tarakan, untuk mempelajari mengenai sistem MMM. Dengan mengundang mereka yang telah tergabung didalam MMM, MUI memiliki banyak catatan yang nantinya dibahas dalam rapat.
“Kita telah undang sumber yang telah mengikuti MMM, dari hasil pertemuan tersebut MUI mempunyai catatan, yang nantinya dibahas dalam rapat MUI” ucap Zainuddin.
Zainuddin memastikan setelah rapat dengan bidang Fatwa digelar dalam waktu dekat, barulah MUI mengeluarkan Fatwa mengenai MMM.
“Kita menunggu hasil rapat dengan bidang fatwa, mengingat untuk mengeluarkan fatwa tidak bisa sembarangan” tegas Zainuddin Dalilla. (RUN/HFA)